SUARADARING.COM, PAREPARE – Panen raya yang terjadi secara bersamaan di beberapa daerah di Sulawesi selatan, membuat tempat penggilingan dan pengeringan gabah di Kabupaten Sidrap dan Pinrang kewalahan melayani truk yang mengangkut ratusan ton gabah dari wilayah kabupaten Barru dan Parepare, mengantre berhari-hari.
Lamanya mengantre di tempat penggilingan mengakibatkan gabah petani yang telah ditimbang, mengalami keterlambatan penjemputan. Seperti yang diungkapkan Pimpinan Cabang (Pimcab) Bulog Parepare, Sulawesi selatan, Muhammad Junaedi yang dikonfirmasi. Kamis, 24 April 2025.
“Untuk penjemputan gabah, seperti yang kita ketahui di 24 kabupaten kota se-Sulawesi selatan sedang panen raya. untuk itu angkutan atau armada semua kegiatannya cukup tinggi, tapi kami tetap berusaha untuk melakukan penjemputan semaksimal mungkin untuk wilayah kabupaten Barru dan Parepare, untuk mengantisipasi keterlambatan penjemputan,”jelasnya.
Junaedi juga menyebut pihaknya telah menyiapkan sedikitnya 40 hingga 50 armada untuk menjemput gabah petani ke beberapa desa di wilayah Barru dan Parepare.
“Kami sendiri tiap harinya menjemput sekitar 40 sampai 50 truk kami siapkan melakukan penjemputan dan itu dibagi seluruh desa di kabupaten Barru dan kota Parepare sendiri, dengan harga gabah 6.500/kg, tanpa potongan apapun,”sebutnya.


Dengan begitu, pihak Bulog meminta kepada petani untuk tetap bersabar, karena gabah tetap akan dijemput di tempat masing-masing.
“Kami meminta kepada para petani agar tetap bersabar, kami tetap menjemput gabah petani, mohon dimaklumi karena kondisi penggilingan yang lagi kewalahan,”harapnya
Berdasarkan data Bulog Parepare, hingga saat ini serapan gabah di dua wilayah telah mencapai 137 persen atau sekitar 60 ribu ton, bahkan melampau dari target yakni 43 ribu ton. (*)










