SUARADARING.COM, PAREPARE – Perum Bulog cabang Parepare, provinsi Sulawesi selatan, bersama TNI-Kodim 1405 Parepare, berhasil menjaga stabilisasi harga gabah di kota Parepare dan Kabupaten Barru yang menjadi wilayah kerjanya.
Hal itu diungkapkan Pimipinan cabang (Pimcab) Perum Bulog Parepare, Muhammad Junaedi, kepada suaradaring.com, pihaknya mampu menjaga stabilisasi harga gabah ke petani yakni 6.500 per-kilogram sesuai ketentuan pemerintah pusat.
“Alhamdulillah untuk perum bulog cabang Parepare sendiri berkat koordinasi dengan TNI-Dandim 1405 bersama kadis pertanian terkait kami berhasil menjaga harga gabah di angka Rp. 6.500 per-kilogram,”ungkapnya. Sabtu, 19 April 2025
Pihak Bulog cabang Parepare, juga membantah jika selama pembelian gabah ada pemotongan timbangan maupun harga.
“Untuk kami sendiri bulog Parepare sendiri tidak pernah melakukan pemotongan timbangan sesuai dengan perintah presiden bahwa gabah yang dibeli itu anyquality dan tanpa ada rafaksi timbangan,”ujarnya.

“jadi kami pihak bulog sendiri melakukan pembelian pengamanan harga, dengan harga 6.500 tanpa ada rafaksi timbangan dan itu sudah kami lakukan pembelian sebanyak 12 ribu ton setara gabah,” tegas Junaedi.
Perum Bulog cabang Parepare, masih terus melakukan penyerapan gabah untuk memenuhi target swasembada pangan, yang dicanangkan presiden prabowo subianto. olehnya itu, perum Bulog cabang Parepare bersama dengan TNI dan dinas terkait, menjaga stabilisasi harga gabah ke petani yakni Rp.6.500 per-kilogram sesuai ketentuan pemerintah pusat.
Sementara pembelian gabah ke petani yang dilakukan oleh perum Bulog cabang Parepare, meliputi wilayah Parepare dan Kabupaten Barru di awasi langsung oleh TNI-Kodim 1405 Parepare dan dinas pertanian terkait. Pembelian gabah ke petani seharga 6.500 per-kilogram itu tanpa potongan apapun dan langsung dijemput tanpa dipungut biaya.
Hingga saat ini penyerapan gabah yang telah dilakukan perum Bulog cabang Parepare, mencapai target 100 persen, dengan jumlah 43 ribu ton. sementara untuk penyerapan beras saat ini telah mencapai kurang lebih 12 ribu ton. (*)










